Jumat, 14 Juni 2013 0 komentar

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER TIK

Nama : Hari Pramudo
NIM   : 11081101
Kelas : 3B



HASIL OUTPUT :
1.      Uji Homogenitas Variansi
 

a.H0 : Variansi sama (homogen)
   H1 : variansi tidak sama (tidak homogen)
b. α = 0.05
c. Daerah kritis: H0 ditolak jika p value (Sig.) < 0.05
d. Statistic Uji: P value Kinerja Guru (Sig. Y1) = 0.423
                         P value Profesionalisme Guru (Sig. Y2) = 0.07
e. Kesimpulan: Karena nilai p value (Sig. Y1) lebih dari 0.05 dan P value (Sig. Y2) kurang dari  0.05 maka sehingga dapat disimpulkan bahwa :
-          Kinerja guru (Y1) memiliki variansi sama ( homogen )
-          Profesionalisme Guru ( Y2) tidak memiliki variansi yang sama ( tidak homogen )
    artinya manova masih robust, sehingga dapat diteruskan analisisnya.


2.      Uji Homogenitas Matriks Varian/ Covarian
 

a. H0 : Matriks varian/ kovarian dari variabel dependen sama.
    H1 : Varian/ kovarian dari variabel dependen tidak sama
b. α = 0.05
c. Daerah kritis: H0 ditolak jika p value (Sig.) < 0.05
d. Statistic Uji :P value (Sig. Y1) = 0.018
e. Kesimpulan: Karena p value (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa matriks varian/ kovarian dari variabel dependen tidak sama sehingga hasil uji ini menyalahi asumsi manova, oleh karena manova robust, maka analisis masih dapat diteruskan.

1.      Uji Manova
 
Bisa kita lihat pada Uji Multivariat diatas bahwa Sig keempat uji statistik tersebut pada variabel bebas tipe kepemimpinan.. Ternyata seluruh nilai uji statistik manovanya signifikan 0,000 sehingga dikatakan bahwa tipe kepemimpinan ( A, B dan C) secara keseluruhan signifikan berpengaruh terhadap kedua variabel terikatnya (kinerja guru dan profesionalisme guru).

Uji Hipotesis :
a.       H0    : Tidak terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa  Se Kodya Yogyakarta. 
H1    : Terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru  (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa Se Kodya Yogyakarta.
b. α = 0.05
c. Daerah kritis: H0 ditolak jika p value (Sig.) < 0.05
d. Statistic Uji: Dari tabel Multivariate Tests didapat nilai P value(sig) : 0.000
e. Kesimpulan: Karena p value (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa  Se Kodya Yogyakarta (A3).

          Selanjutnya dari tabel Tests of Between-Subjects Effects, menunjukkan bahwa hubungan antara Tipe Kepemimpinan (X) dengan kinerja guru (Y1) memiliki tingkat signifikansi 0.000 (<0.05). hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja guru yang diakibatkan oleh perbedaan tipe kepemimpinan. Sedangkan, hubungan antara tipe kepemimpinan (X) dengan profesionalitas guru  (Y2) memiliki signifikansi sebesar 0.000 (<0.05). hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profesionalitas guru yang diakibatkan oleh perbedaan tipe kepemimpinan.
          Oleh karena kita menolak hipotesis, perlu dilakukan Post Hoc test (Uji Lanjut) menggunakan metode Tukey karena variabel – variable yang kita uji terdapat perbedaan yang signifikan.
Berikut hasil Post Hoc Test :





Uji Hipotesis : 
a.       H0    : Tidak terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa  Se Kodya Yogyakarta
H1    : Terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru  (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa Se Kodya Yogyakarta.
b. α = 0.05
c. Daerah kritis: H0 ditolak jika p value (Sig.) < 0.05
d. Statistic Uji: Dari tabel Multivariate Tests didapat nilai P value (sig)=0.000
e. Kesimpulan: Karena p value (Sig.) < 0.05 maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja guru  (Y1) dan profesionalitas guru (Y2) antara tipe kepemimpinan demokratis (A1), permisif (A2), dan otoriter (A3) pada sekolah Taman Dewasa  Se Kodya Yogyakarta (A3).

          Selanjutnya dari tabel Tests of Between-Subjects Effects, menunjukkan bahwa hubungan antara Tipe Kepemimpinan (X) dengan kinerja guru (Y1) memiliki tingkat signifikansi 0.000 (<0.05). hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja guru yang diakibatkan oleh perbedaan tipe kepemimpinan. Sedangkan, hubungan antara tipe kepemimpinan (X) dengan profesionalitas guru  (Y2) memiliki signifikansi sebesar 0.000 (<0.05). hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profesionalitas guru yang diakibatkan oleh perbedaan tipe kepemimpinan.
          Oleh karena kita menolak hipotesis, perlu dilakukan Post Hoc test (Uji Lanjut) menggunakan metode Tukey karena variabel – variable yang kita uji terdapat perbedaan yang signifikan.
Berikut hasil Post Hoc Test :

  
 
 
Secara deskriptif perhatikan bahwa rata-rata paling tinggi untuk kinerja guru adalah menggunakan tipe kepemimpinan otoriter yaitu 64,73 sedangkan rata-rata terendah adalah kinerja guru yang menggunakan tipe kepemimpinan permisif yaitu 54.77. Sedangkan untuk kinerja guru menggunakan tipe kepemimpinan demokratis menduduki posisi dua yang mendekati tipe otoriter yaitu 63.27.
Adapun dari profesionalisme guru dapat disimpulkan bahwa untuk profesionalisme guru  menggunakan tipe kepemimpinan otoriter mencapai rata – rata terendah yaitu 103.50 sedangkan rata-rata menengah adalah profesionalisme guru yang menggunakan tipe kepemimpinan demokratis yaitu 107.60. Sedangkan untuk rata – rata tertinggi profesionalisme guru menggunakan tipe kepemimpinan permisif yaitu 117.83.
HIPOTESIS:
1.        Hipotesis yang menyatakanAda perbedaan yang signifikan kinerja guru antara tipe kepemimpinan demokratis, permisif dan otoriter  hipotesis diterima, karena taraf signifikansi tipe kepemimpinan (A) dengan kinerja guru (Y1) sebesar 0.000 <0.05, sehingga dinyatakan terdapat perbedaan kinerja guru yang diakibatkan oleh tipe kepemimpinan demokratis, permisif dan otoriter.

2.        Hipotesis yang menyatakanAda perbedaan yang signifikan profesionalitas guru antara tipe kepemimpinan demokratis, permisif dan otoriter” hipotesis diterima, karena taraf signifikansi tipe kepemimpinan (A) dengan profesionalisme guru (Y2) sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dinyatakan terdapat perbedaan profesionalisme guru yang diakibatkan oleh tipe kepemimpinan demokratis, permisif dan otoriter.

3.        Hipotesis yang menyatakanKinerja guru dengan tipe kepemimpinan demokratis lebih baik dari tipe kepemimpinan permisif dan otoriter hipotesis tidak diterima (ditolak). Jadi kinerja guru dengan tipe kepemimpinan otoriter lebih baik dari tipe kepemimpinan demokratis dan permisif.

4.        Hipotesis yang menyatakan “Profesionalitas guru dengan tipe kepemimpinan demokratis lebih baik dari tipe kepemimpinan permisif dan otoriter” hipotesis tidak diterima (ditolak), Jadi profesionalisme guru dengan tipe kepemimpinan permisif lebih baik dari tipe kepemimpinan demokratis dan otoriter.
 

 
;